Muslimah yang cantik???
Setiap wanita senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam yang lebih dikenal dengan istilah inner beauty
adalah hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena,
apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak
terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang
sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan
dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang
muslimah.
Lalu seperti apa sih muslimah yang cantik pribadinya itu, berikut ulasanya:
Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga
etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk
hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam.
Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan
meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. sebagaimana
Rosululloh bersabda, “Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai
hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat
yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah
menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam Ad-Daa`wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim
Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, bahwa “Menjaga lisan adalah agar
jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia
berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan
manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara hendaklah dia
pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan
kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan
apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain
yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan
waktunya dengan yang tidak bermanfaat.”
Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan
ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan
berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang
diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela.
Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau
menyakiti orang lain, insya Alloh mereka akan menjadi seorang muslimah
sejati. sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”
Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti
mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan mempesona, maka
pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari
keburukan mereka. Alloh berfirman mengenai hal ini disurat al-Hujurat
ayat 12, artinya “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”
Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal
yang diridhai Alloh dan Rosul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan
mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, bukan
menjadikannya duta nafsu syahwat sesaat.
Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan
kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu
ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur
atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim. Seseorang
muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan
kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan
terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rosul menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan musik,
gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan
orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Alloh dan
instruksi-instruksi Rosululloh. Sepasang telinga yang indah dan baik
adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.
Selanjutnya tangan, tangan yang baik adalah tangan
yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta
bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu
kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga
mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’.
Tentang hal ini, suatu ketika, Rosul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rosululloh adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.
Maka, jaga baik-baik kedua tangan, jangan
dipergunakan untuk memukul seorang muslimah lainya, dipakai untuk
mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan dipergunakan untuk
menyakiti makhluk ciptaan Alloh, atau dipergunakan untuk mengkhianati
titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak
diperbolehkan.
Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang
dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Alloh. Jagalah kedua kaki
untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke
pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar
dan sama saja dengan merendahkan diri muslimah. Lalu jangan sekali-kali
mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslimah,
pergunakanlah untuk berbakti kepada Alloh, misalnya dengan mendatangi
masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama
serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad
di jalan-Nya.
Rosul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Alloh, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Alloh
akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya
berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di
jalan-Ku, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para
Rasul-Ku, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk
masuk ke dalam surga.”
Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya.
Semuanya akan nampak indah serta mempesona apabila dipergunakan dalam
rel ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan fisik seorang
muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan
tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan
orang-orang fakir-miskin.
Kecantikan sejati seorang muslimah tidak terletak
pada keelokan dan keindahan fisik atau keindahan pakaiannya.
Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya kepada Alloh
dan Rosul-Nya. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam hati dan
jiwanya.
Maka jadikan malu karena Alloh sebagai perona
pipinya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya.
Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu
adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri
majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran
yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya
adalah kesucian, dan seluruhnya dibalut oleh hijab sebagai perisai bagi
kehormatanya . Wallohu ’alam.
0 komentar: